dalam diam,
indah pelangi ku rasakan,
hening saat tetesan air hujan perlahan pergi,
membawa damai hati ini,
tenang terasa,
tapi hati jadi bertanya-tanya,
akankah pelangi datang lagi esok untuk ku,
dalam diam,
ku rasakan kehangatan mentari,
saat pelangi perlahan pergi,
ada senyum terlihat,
menguatkan hati ini,
meyakinkan diri bahwa esok ku akan indah,
meski tanpa pelangi,
dalam diam,
gelap malam bisa terabaikan oleh ku,
ada bulan yang cahayanya menemani sujud ku,
meyakinkan diri,
tak harus pelangi yang jadi alasan kebahagiaan ku,
dalam diam,
ku sempurnakan sujud ku pada Sang Penggenggam Cinta,
mengadu dalam khusyu’,
mengungkapkan seribu tanya kepadaNya,
baik kah? buruk kah? indah kah? atau apa?
apa jawaban untuk ku dari Nya,
dalam diam,
ku teruskan penantian,
penantian yang tak tau ku kapan akan berakhir,
kapan pelangi akan hadir menemani,
penantian yang akan memberi jawaban indah,
indah karena jawaban itu dari Nya,
dalam diam,
tersadar ku akan hari,
tanpa pelangi,
ada mentari yang menghangatkan,
tanpa pelangi,
ada bulan yang cahaya nya menemani gelap malam,
indah, begitu indah nikmat dari Nya,
dalam diam,
terus ku nanti jawaban dari Nya,
Dia sang penggenggam cinta,
Sang pemilik dunia,
Sang pembolak balik hati,
Dia Allah yang jadi tujuan hidupku,
dalam diam,
ku biarkan pelangi,
terus berjalan melewati hari,
memperbaiki dan mempersiapkan untuk pertemuan nanti,
menguatkan warna agar lebih indah,
dalam diam,
terus ku yakini hati,
jika takdir ku bersama pelangi,
Allah akan kirim pelangi kembali hadir untuk ku,
pelangi yang warna nya mewarnai hari ku,
tapi jika harus tanpa pelangi,
masih ada mentari dan bulan yang Allah kirim untuk temani hidup ku
indah pelangi ku rasakan,
hening saat tetesan air hujan perlahan pergi,
membawa damai hati ini,
tenang terasa,
tapi hati jadi bertanya-tanya,
akankah pelangi datang lagi esok untuk ku,
dalam diam,
ku rasakan kehangatan mentari,
saat pelangi perlahan pergi,
ada senyum terlihat,
menguatkan hati ini,
meyakinkan diri bahwa esok ku akan indah,
meski tanpa pelangi,
dalam diam,
gelap malam bisa terabaikan oleh ku,
ada bulan yang cahayanya menemani sujud ku,
meyakinkan diri,
tak harus pelangi yang jadi alasan kebahagiaan ku,
dalam diam,
ku sempurnakan sujud ku pada Sang Penggenggam Cinta,
mengadu dalam khusyu’,
mengungkapkan seribu tanya kepadaNya,
baik kah? buruk kah? indah kah? atau apa?
apa jawaban untuk ku dari Nya,
dalam diam,
ku teruskan penantian,
penantian yang tak tau ku kapan akan berakhir,
kapan pelangi akan hadir menemani,
penantian yang akan memberi jawaban indah,
indah karena jawaban itu dari Nya,
dalam diam,
tersadar ku akan hari,
tanpa pelangi,
ada mentari yang menghangatkan,
tanpa pelangi,
ada bulan yang cahaya nya menemani gelap malam,
indah, begitu indah nikmat dari Nya,
dalam diam,
terus ku nanti jawaban dari Nya,
Dia sang penggenggam cinta,
Sang pemilik dunia,
Sang pembolak balik hati,
Dia Allah yang jadi tujuan hidupku,
dalam diam,
ku biarkan pelangi,
terus berjalan melewati hari,
memperbaiki dan mempersiapkan untuk pertemuan nanti,
menguatkan warna agar lebih indah,
dalam diam,
terus ku yakini hati,
jika takdir ku bersama pelangi,
Allah akan kirim pelangi kembali hadir untuk ku,
pelangi yang warna nya mewarnai hari ku,
tapi jika harus tanpa pelangi,
masih ada mentari dan bulan yang Allah kirim untuk temani hidup ku
-Int-
Komentar
Posting Komentar