Tentang Dunia,
Yang kilaunya mampu membuat mata jadi terpejam seketika,
Ada yang larut dalam pejamannya.
Namun ada juga yang mencoba perlahan membuka kembali matanya lalu tetap menantang untuk melihatnya.
Tentang Dunia,
Yang keindahannya mampu membuat diri terkagum-kagum,
Hingga ada yang hari-harinya dipenuhi rasa syukur kepada Sang Pencipta.
Namun ada pula yang terbuai oleh keindahannya, hingga lupa bahwa dunia ini ada Penciptanya.
Tentang Dunia,
Yang terkadang mampu membuat hati bertanya-tanya akan maknanya,
Tapi Sang Pencipta tak berhak ditanya atas keputusanNya,
Karena Dia lebih tau dan memiliki rencana.
Tentang Dunia,
Yang banyak menawarkan kebahagiaan, kesedihan, kesusahan, kemudahan dan makna lain,
Yang mampu membuat kaki tertatih melangkah, atau kaki mampu berlari kencang,
Yang mampu membuat senyum bisa terus terukir karena mampu memaknai hidup dan syukur,
Tapi juga mampu membuat hati terasa kusut, karena selalu menagih keadilan,
Tentang Dunia,
Yang ada kalanya jiwa mampu mengendalikan diri dan sadar bahwa seindah apapun dunia, dunia tetaplah dunia, hanya menjadi tempat singgah untuk kita, mencari bekal sebanyak-banyaknya, kemudian meyakinkan hati hingga kesuksesan sejati yaitu bahagia di surga yang kan didapatkan atas keridhoan Sang Pencipta.
Tentang Dunia,
Yang ada kalanya juga jiwa tak mampu memahami maknanya, terbuai oleh keindahannya, padahal keindahannya adalah keindahan singkat. Ada jiwa yang terlena dan tersesat dalam kebahagiaan, yang bisa jadi itu adalah kebahagiaan semu, bukan kebahagiaan sejati. Yang membuatnya menjadi buas mengejar tahta, harta dan wanita. Padahal setelah mereka dapatkan itu semua, bahagia pun tidak, justru hatinya resah! Karena sejatinya kebahagiaan adalah hati kita tentram, selamat di akhirat, dan Allah ridho atas diri kita di tempat indahNya yang abadi, yaitu surga.
Ahh, dunia memang tak kan pernah enyah untuk jadi pembahasan, sama seperti cinta. Karena dunia dan cinta akan terus jadi penghias kehidupan, atau bisa juga jadi perusak kehidupan. Itu semua terserah kita. Terserah bagaimana kita memaknai dua hal tersebut. Bagaimana kita mengolah dunia dan cinta agar tetap menjadi penghias bukan perusak.
Lagi dan lagi, perlu kita sadari bahwa dunia itu pilihan. Dan surga pun pilihan. Dalam firmanNya Allah pun menyebutkan bahwa akan selalu ada pilihan untuk kita. Tapi! Akan ada pertanggungjawaban atas setiap pilihan yang kita pilih.
Artinya :
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Q. S Asy-Syams (91) : 8
Mari terus memperbaiki diri, dan jangan lelah untuk terus belajar dan belajar.
Agar kita tak menjadi yang terlena oleh dunia.
Agar kelak kita selamat di akhirat.
Agar Allah senantiasa meridhoi kita.
Dan agar surga merindukan kita.
Perbaiki setiap niat atas apa yang kita lakukan.
Kuncinya tetaplah bersyukur dan berhusnudhzan kepada Nya.
#NtMS
-int-
Komentar
Posting Komentar