Langsung ke konten utama

Bekerja untuk Allah



"Dan katakanlah, 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.' ''(Q. S At-Taubah: 105) 

Mari menyelami makna dari ayat Q. S At-Taubah: 105 ini. Menarik sekali, ayat ini menegur kita! Mengingatkan bahwasannya semua amalan memang seharusnya diniatkan karena Allah. Dan ayat tersebut bisa jadi tamparan keras untuk kita yang masih sering mengeluh dalam bekerja (termasuk saya pribadi). Hhehee..


Kenapa Masih Mengeluh Dalam Bekerja?
Mungkin karena masih ada yang salah dalam niat kita, coba check kembali. Sudahkah niat kita bekerja karena Allah SWT? Ahh, bibir mungkin mampu berkata pada seluruh makhluk, "sudah, niat saya bekerja sudah karena Allah, insyaAllah". Tapiii?? Kok hati masih sering menggerutu, protes kesana kemari karena banyaknya kerjaan yang di dapat, dan merasa pendapatan tidak sesuai dengan pekerjaan. Belum lagi kita suka berprasangka pekerjaan kita tak di hargai. Tidak dipedulikan oleh atasan. Merasa cemburu dengan rekan lain yang terkadang kita berfikir pekerjaan kita tidak lebih sedikit dari rekan kita, tapi kenapa rekan kita lebih di hargai dan di perhatikan oleh atasan. Dan masih begitu banyak lagi macam keluhan kita dalam bekerja. Baik bekerja di rumah, maupun di kantor.


Lalu Bagaimana?
Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap? Tidak boleh mengeluh! Yaa, karena jelas yaa ayat di atas mengatakan akan ada balasan dan penilaian dari Allah untuk kita. Yakin saja, bahwa janji Allah itu pasti! Karena Allah takkan pernah mengingkari janjiNya. Mungkin jika ada permintaan kita yang tak terijabah, bisa jadi ada yang salah pada diri kita sendiri. Pertama bisa karena niat kita yang salah, lalu bisa juga karena makanan kita yang mungkin tidak terjaga (tidak halalan thoyiban). Ahh iya, seperti yang sempat di sampaikan oleh ust Salim A Fillah pada kajian ramadhan kemarin di KPPTI "Karena yang haram itu menghalangi kemesraan kita dengan Allah. Dan bisa jadi salah satu sebab doa kita tak terijabah". Atau bisa juga karena kita yang belum sungguh-sungguh memohon kepada Allah.





Ok, setelah harus menguatkan kembali kayakinan kita akan janji Allah, maka yang berikutnya adalah bagaimana seharusnya kita mampu bekerja dengan ikhlas. Yups, ikhlas itu hanya Allah dan diri pribadi yang mengetahui. Dan lagi-lagi kita diminta untuk terus mengingat, bahwa hanya Allah semata yang pantas menjadi penilai kita. Yaa, karena penilaian manusia itu biasa nya menggantung, subjectif, dan sadarilah bahwa memang manusia itu jauh dari sempurna. 

So, mari belajar untuk tidak terpengaruh akan penilaian manusia. Karena pahala itu sesuai dengan kadar kepayahan yang kita rasakan. Inti dari kesemuanya adalah Niat dan Ikhlas. 
Karena juga, rizki itu kejutan dan bekerja itu ibadah.
Yuukk, luruskan kembali niat kita di awal melakukan pekerjaan, kemudian kita ingatkan niat kita di tengah pekerjaan, dan di akhir mari kita evaluasi kembali apakah yang kita kerjakan sudah sesuai dengan aturan Allah & apakah sudah benar-benar niatnya karena Allah :)

Mari kita yakinkan kembali, bahwa dunia hanya sementara, dan akhirat adalah kehidupan abadi. Maka cita-cita tertinggi adalah kebahagiaan hidup di akhirat (a.k.a masuk surga atas ridho Allah). Jadi, yukk ga usah lagi mengeluh dan terpengaruh karena penilaian manusia.
Dan surga, hanya akan di dapat bagi mereka yang berhasil mendapat penilaian terbaik dari Allah, bagi mereka yang perjalanan hidupnya Allah ridhoi. InsyaAllah.

Mungkin sedikit tambahan, untuk menyemangati diri dalam bekerja. Pertama setiap berangkat kerja, luruskan niat karena Allah. 
"Jika kita hanya bekerja demi mendapat penilaian baik di mata manusia, maka yang akan kita dapatkan hanya sekedar balasan di dunia. Bisa jadi prestasi yang semakin membaik atau kesuksesan yang memuncak. Dan perlu kita ingat juga, penilaian Allah jauh lebih mutlak, dan balasan nya tak sekedar di dunia tapi sampai ke Surga. InsyaAllah" 

Sebagaimana di sebutkan pada hadits pertama :


عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ .

 Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. H. R Bukhari - Muslim

Semangat memperbaiki diri, semoga Allah semakin ridhoi diri. aamiin ^^


-int-
 

*tulisan ini saya buat, tidak lain dan tidak bukan untuk mengingatkan diri saya pribadi, tidak bermaksud menggurui, hanya sekedar berbagi atas apa yang telah saya dapat, berharap bisa menjadi ilmu yang bermanfaat untuk semua umat*

Komentar

  1. Like it :) Fastabiqul khairat...

    BalasHapus
  2. suka sama kata-kata rizki itu kejutan dan bekerja itu ibadah. simple, mudah diingat dan dalam maknanya. oke, pas banget ntan buat aku yang sering ngeluuh kalo gak cocok kerjaanya..
    Thank you intaan :*

    BalasHapus
  3. Assalamu'alaikum Ukhti Intan,

    Allah tidak diam & Allah Maha Melihat atas apa yang dikerjakan oleh umat-umat-Nya.

    Walaupun hanya sebiji zarah, balasan dari Allah pasti ada.

    Niatkan hati kita untuk bekerja ikhlas & semua kita lakukan karena Allah semata :)

    Wassalamu'alaikum Ukhti Intan, Hamasah ^o^

    BalasHapus
  4. Bngung mau kasih komentar apaan karena sangking krennya #lebbeeh,ehehhe..
    Semoga bsa melanjutkan kiprah mama dedeh ^_^ jadi mama tantan,,ehehe..

    *memang yg paling penting dan pertama yg dilakukan untuk memulai segala hal adalah meluruskan niat dan IKHLAS, itu akan membuat hati nyaman senyaman diatas puncak gunung yg akan slalu bersyukur karena serasa dunia ada di genggaman kita*..

    keren dee tulisannya intan mewaikili semua jiwa2 yg kurang tenang dalam menjalani bekerja ^_^..

    BalasHapus
  5. bagussss, luar biasa... menambah wawasan.. semoga dapat bisa berkarya lebih lagi..

    BalasHapus
  6. thanks kak, untuk saling mengingatkannya..
    "rizki itu kejutan dan bekerja itu ibadah" :')

    BalasHapus
  7. nice kk, keep posting :)..
    "bersyukur, ikhlas, sabar, dan selalu ingat sama Allah :D ".

    BalasHapus
  8. wah iya, kerja itu klo di keluhin makin berat.. :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semester Akhir

Kegagalan di semester ini tidak boleh terulang lagi di semester berikutnya. Iya, semester akhir! Selamat datang semester akhir. Dan selamat tinggal semester tujuh :) Perjuangan di dunia kampus sudah ku awali sejak Maret 2011 lalu, mungkin orang mengatakan bahwa aku lulus telat dari yang lain. Gpp. Karena bagi ku setiap diri kita memiliki jalan hidup masing-masing. Toh, kesuksesan dunia bukan tolak ukur seseorang itu bahagia di akhirat! Karena sejatinya kesuksesan baru akan kita ketahui kalau kita bisa berbahagia di akhirat, bukannya sengsara. *noted Baiklah, diluar itu semua memang kuliah ku selesai tidak dalam waktu normal seperti orang-orang. Mungkin awal 2011 sampai akhir desember bukanlah waktu yang sedikit. Setidaknya, hal yang membuat ku percaya diri adalah apa yang aku kerjakan dimasa kuliah memang murni hasil perjuangan ku sendiri. Ga nyontek sama sekali dong :p Jadi, berapapun IP nya, yaa itu lah hasil perjuangan ku. Dan perlu dicatat lagi ya Intan, bahwa penilaian ...

Aku dan Kuliah Kelas Karyawan

Tentang kuliah kelas karyawan khususnya, izinkan saya menulis tentang pengalaman saya saat ini. Saya Intan Wahyuni, seorang wanita berusia 20th, bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi, dan juga menjadi mahasiswi (kelas karyawan) di salah satu universitas swasta di jakarta. That's all... Waktu awal kuliah, seneng, seneng banget rasanya bisa kuliah. Belajar lagi, ketemu temen-temen di kampus. Meski harus lagi-lagi merasakan jadi yang sedikit (efek kuliah ambil jurusan teknik elektro, jadi sekelas cuma bertiga mahasiswinya). Ahh, tapi bahagia banget deh, bisa kuliah dengan biaya sendiri. Setelah nganggur satu semester setelah lulus SMK. Karena saat itu masih menunggu kejelasan pekerjaan, dan setelah dapat posisi save, baru deh daftar kuliah.   masih keliatan bahagia di kampus waktu awal-awal kuliah Yang saat itu saya rasakan adalah bahagia, bisa belajar lagi. Setelah senin-jumat harus merasakan penat nya karena kerjaan kantor. Sabtu-minggu dapat hiburan, kuliah,...