Langsung ke konten utama

Keponakan Kecil Ku

Namannya “iyon”. Umurnya sekitar 3tahun. Pertemuan pertama ku dengan nya adalah ketika aku berkunjung ke Bandung, saat aku menjenguk nenek dan ato (kakek panggilan orang medan) yang sedang sakit. Yah, ini kedatangan pertama ku di kota kembang itu setelah beberapa tahun belakangan aku tak kesana. Bahkan saat itu “iyon” mungkin belum lahir. Hhehee, jadi wajar kalo di awal dia ga kenal aku.

Meski waktu ku Bandung sangat singkat, hanya tiga hari. Tapi seneng bisa lihat kebahagiaan keluarga disana. Bisa main bersama “iyon”. Dan itu juga pengalaman pertama ku pergi ke kota yang jauh sendirian. Awalnya nekad, tapi seru juga. Meski mama dan adik sepanjang perjalanan tak henti menanya kabar ku. Apakah aku baik-baik saja? Sudah sampai mana? Jangan tidur, kamu sendirian! Hadeuuuh, riweh aja yah orang-orang. Hhihii. Tapi keluarga di Bandung juga ikutan banyak bertanya ke aku. Mungkin karena aku pergi sendirian. Tapi kan jakarta-bandung deket ma, deket dek, deket wa, deket om, deket tante, dll.

Iyon orang pertama yang panggil aku “teteh”. Maklumlah ga ada keturunan sunda, jadi keluarga dari ibu (orang jawa) panggil aku “tante ato mba”. Kelurga dari ayah yang keturunan medan panggil aku “kakak”. Hhihii, tapi kali ini ada iyon yang panggil aku “teteh intan”. Lucu juga di panggil teteh.

Iyon ponakan kecil ku, dengan suara lembut dan berlogat sunda itu yang nemenin aku di Bandung. Karena saudara ku yang lain saat itu sibuk kerja dan sekolah. Uwa (tante) harus mengurus nenek. Jadi yah, aku main sama iyon. Seneng liat dia senyum dan ketawa. Lucu ihh kamu yon. Tapi ehh tapi, udah jam bobo siang masih belum mau tidur juga.

Aku : bobo siang yukk iyon
Iyon : ayuk

Lah ayuk, tapi masih aja ngajak becanda. Ngocehhhh aja. Hhahaa, tapi gpp deh. Seru main sama dia. Padahal udah di tegur sama ibu nya untuk bobo dia. Terus jalan-jalan sore, antar nenek periksa ke dokter, mandiin iyon, makan bareng, jajan. Hmm, tapi waktu tiga hari singkat banget rasanya. Daah iyon, aku harus kembali ke Jakarta. Kapan-kapan aku main lagi yah.

Sedih dan berat rasanya. Masih pingin liburan di kota yang sejuk itu. Di kota yang pemandangannya gunung, bukan gedung tinggi. Di kota yang aku merasakan jauh dari penat kerjaan kantor.

Yeay, tapi dua minggu lalu aku ketemu lagi sama iyon. Adik dari ato ku meninggal, hingga keluarga dari Bandung pun ke Jakarta, dan aku pun ke tempat nenek di matraman. Suasana sedih menyelimuti kepergian nenek (adek nya ato). Mama ikutan bantu mandiin, jadi aku jaga adek ku dan ngobrol sama iyon & uwa (tante, mama nya iyon).

Iyon : teteh intan waktu itu nginep di rumah iyon yah (dengan suara lembut dan logat sunda nya, pake senyum lucu nya pula, bikin gemes) :D
Aku : hhehee, iya, ayo gantian sekarang iyon ikut ke rumah aku yuk
Iyon : (Cuma senyum, terus bilang ayah nya teteh intan udah ga ada yah?
Aku : (dalam hati : loh kok iyon tau yah) iya yon, udah di panggil Allah, iyon tau dari mana?
Iyon : tau dari mama
Aku : (dalam hati : hmm) maka nya, iyon kan masih ada ayah sama mama, jangan nakal yah, sayang sama mama dan ayah iyon.
Yon : iya, tapi mama suka marahin iyon (dengan polosnya dia bicara, dan lagi2 pake snyum lembut).
Aku : hhehee, itu karena iyon nya nakal kali, maka nya mama marahin iyon (sambil meledek)
Iyon : (senyum dan tak menjawab, merasa memang dia bersalah. Hhehee)
 

Uwa : iya, jadi waktu kamu pulang tan, si iyon tanya. Mama, itu teteh intan tuh siapa? Anaknya om siapa? *mungkin karena baru ketemu. Terus ku jawab : itu anak nya om In, udah meninggal ayahnya. Om Indra itu adek nya ayah iyon.
Aku : ouwhh

Yah gitu deh, ponakan kecil ku ternyata bertanya-tanya siapa ku. Kangen iyon, pingin main bareng lagi. Kapan yah ke Bandung lagi??? Heuheu, masih kuliah dan kerja, jadi susah nyisipin waktu untuk kesana.


Semoga kelak kita bisa main bareng lagi yah dek :)

-Int-

Komentar

  1. serunya main k bandung sndirian. blm pernah nyoba. krna ga boleh kluar kota sndiri. :D
    keponaakan? bukan sebutannya jadi sepupu yaa.. ??

    BalasHapus
  2. Ayuuk, seru main ke bandung.
    Dan alhamdulillah kesana aman lidia :)

    Jadi sepupu yah? Bukan keponakan? Hhahaa, salah dong aku lid

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

3G "Karena Kalian Istimewa"

3G kali ini bukan kepanjangan dari Gara-Gara Galau, hhehee, tapi 3G kali ini adalah "Geng Gaul Generation". hmmm, emang sih, sepintas terlihat norak, atau berlebihan. But we don't care :p. Because this is us!  Yups, geng yang terbentuk dari sekumpulan karyawan-ka ryawati muda di kantor ini. Yang mana kita semua yang ada di geng ini ngaku punya jiwa muda. Uhuuukk, kemudian merasa tertohok. Emang sih ga semua nya muda, ehh tapi kita juga ga tua2 ba n get kok. Wait wait, sebelum masuk ke perkanalan personil, izinkan aku untuk ngenalin lebih dalam apa itu 3G, apa itu tujuan kami, dan a lasan 3G terbentuk. Bersiaaappp!!! 3G, menas Geng Gaul Generation . Personil nya saat ini ada 8 orang , dengan kelahiran tahun 1 994 sampai dengan seterus nya. Hhehee . Kami terdiri dari 5 orang wanita, dan 3 orang lelaki. Ga bisa di pungkiri, kalo kita terbentuk secara aneh, dan emang rata2 kita semua punya keanehan masing-masing. (keanehan nya dibahas di paragra f bawah yee :p).

Email Bahasa Inggris

Yah, itu email dalam bahasa inggris pertama yang saya dapat setelah satu tahun sudah bekerja di salah satu perusaah telekomunikasi di Indonesia. Berawal dari re-organisasi perusahaan tempat dimana saya bekerja, sekitar Maret 2011. Awalnya jobdesk saya di perusahaan ini sebagai technical support untuk support alokasi aktivasi dan improvement link. Dan itu hanya berlaku selama 5 bulan sejak pertama saya bekerja disini (saya masuk perusahaan ini November 2010). Waktu 5 bulan bukanlah waktu yang lama buat saya. Saya merasa 5 bulan tersebut sebagai masa adaptasi yang begitu cepat di perusahaan ini. Dengan organisasi yang baru saya tetap pada team yang sama seperti sebelumnya, bedanya adalah koordinator yang tadinya 2 orang sekarang menjadi satu orang, masih dengan rekan team yang sama, dan kali ini berganti Manager, Div Head serta Grup Head saja. Alhamdulillah, saya mendapat team yang begitu keren, hebat, dan Manager yang begitu care kepada kami (OS nya). Kembali ke pembicaraan meng

Hujan Tak Pernah Salah

Jangan salahkan hujan, karena hujan tak pernah salah.  Hujan hanya menjadi sebaik-baik ciptaanNya, tunduk dalam taqwa atas perintahNya. Tak seperti kita manusia, yang diciptakan dalam sebaik-baik ciptaan dengan keistimewaan akal, namun apa?  Lebih banyak mengabaikan dan melalaikan perintahNya.  Menghujat atas apa yang terjadi bahwa ini bentuk ketidak-adilan.  Padahal?  Siapa yang sebenarnya salah? Apa banjir karena hujan? Bukan!  Tapi kita yang merusak lingkungan. Hujan selamanya menjadi hujan, turun atas perintahNya, membawa keberkahanNya untuk makhluk ciptaanNya yang lain.  _Inspirasi di perjalanan Mabit ke Masjid BI bersama Irna_ -int-