Langsung ke konten utama

Semarang #part1

Dua minggu sebelumnya, dapat undangan dari rekan kantor. Aaahh, ga heran, soalnya dua bulan belakangan udah dapet 5 undangan, dan berturut2 tiap sabtu acaranya gantian -,-. Sabtu pertama ke A, sabtu kedua ke B, sabtu ketiga ke C, dan seterusnya sampai sabtu kemarin dapat undangan ke Semarang. Awalnya bingung pingin dateng, tapi, jauh amat yah, mana uang menipis. Hhehee, alhamdulillah, namanya takdir dan rezeki emang ga kemana. Kantor menyediakan transportasi dan penginapan, dan itu semua gratis! Seneng lah pokoknya, jadi ke Semarang. Soalnya ini pertama aku ke kota Jawa, sebelumnya daerah jawa paling jauh dari Jakarta yang pernah di kunjungi itu cuma Bandung. Hhahaa, di ketawain deh sama temen. Biarin ahh, norak dikit, tapi emang baru pertama kali kok :p
Ok, jumat pagi jadwal keberangkatan. Dari kantor jam 9.00 (rencana awal). Tapi karena ada meeting sama direksi, jam keberangkatan di tunda sampai jam 10.00. ehh, tapi, ternyata ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan, nasib ga ada back up, jadi yah harus selesaikan kerjaan. Alhamdulillah satu jam kemudian selesai, dan akhirnya kita berangkat. Nungguin yang beli snack datang, turun ke parkiran, dll, makan waktu beberapa menit, sampai waktu keberangkatan sebenarnya jadi jam 11.30an. yeay, bismillah yah teman-teman. Kita berangkat ke semarang, berdoa sesuai keyakinan masing2, mulai! Hhahaa, yang lain bukannya doa malah ngetawain, karena aku salah berkata. Jelasa semua satu agama, tapi kenapa pake kalimat “keyakinan masing2” -,-
Ada Pak Cecep as our driver, Mba Hesti jadi pendamping di depan, aku dan mba niken di bagian tengah mobil, serta galih dan rifqi di belakang. Berangkaaaaat!!! Doa sudah di panjatkan, semoga selamat sampai tujuan. Setibanya di KM. 39 Tol Cikampek, perjalanan sementara di hentikan. Semua nya shalat, beberes, dan makan siang. Melihat kondisi kantong masih full, dan pilihan tempat makan juga ga banyak, jadi kita putuskan makan di Sol**ia. Yahh, setelah selesai semua urusan, kita pun kembali melanjutkan perjalanan. Ahh iya, yang lucu di rest area ini, mba niken sempet dengan pede nya jalan dan mau masuk toilet, dalam diam aku cuma bisa nahan ketawa, karena tau yang dituju itu toilet pria. Ahahahahahaa, maaf yah mba, sengaja diem dulu, tapi akhirnya ga sampe masuk juga kok :p
Tawa, canda, riang, cerita ini itu, sepi, ngantuk, lelah, tidur, sibuk dengan urusan masing2, dll. Gitu lah kira2 kegiatan di mobil selama kira-kira 11 jam perjalanan. Ahh iya, di jalur pantura, ada hal lucu. Aku yang heran dengan rumah2 di sepanjang pinggir jalur tersebut, banyak bertuliskan “cafe” dan “karoke”. Dan ternyata ga cuma aku, tapi galih, mba niken, dll juga. Ini maksudnya apa dah, apa ini kampung yang melahirkan banyak artis, karena banyak bgt tempat karokean. Hhahaa, ternyata salah. Ini daerah peristirahatan (gitu lah kira2). Dan lagi lucu ketika galih bilang "ihh mba, tau ga sih di jalur pantura juga banyak tempat2 kaya gitu". wkwkwk, setelah ga lama mba niken nemu palng bertuliskan "jalur pantura". emang ini jalur pantura kali galih :)). Ok, maghrib tiba, kita berhenti untuk shalat. Di salah satu masjid di Tegal. Subhanallah, ramai nya masjid ini, anak2, bapak2, ibu2, banyak yang shalat di masjid. Andai semua masjid seperti ini, pasti musuh2 islam gemetar melihatnya. Dan seusai shalat, ada pengajian. Yang ikutan ibu2 dan bapak2 aja sih, mirisnya, kemana pemudanya yah??? Astaghfirullah. Hhihii, yang beda dari kajian disana, pake bahasa jawa, yang satu dua kalimat aku ga ngerti artinya. Malah waktu tanya ke anak kecil, dimana tempat wudhu, ehh di jawab pake bahasa jawa kental nya, alhamdulillah masih ngerti kok dikit-dikit mah :p
Ok, lanjutkan perjalanan, karena lapar sudah datang, maka kita cari tempat makan. Mampirlah di alun-alun kota Tegal. Makan ayam bakar. Yang lucu, ketika lupa dengan kesepakatan teman teman, “nanti klo dah di daerah jawa ngomongnya pake bahasa jawa yah, biar kita ga di mahalin”. Nah! Pas pesen, aku terlalu bersemangat pesen duluan. “bu ayam bakarnya ya,...” belum selesai langsung sadar. Astaghfirullah, mba niken, ini ngomong bahasa jawa nya gimana? Aku lupa tadi, malah keburu pake bahasa indo. Hhahaa, akhirnya ga ikutan pesen deh. Serahkan ke mba niken yang ahli bahasa jawa. Iya lah, asli dari tulungagung dan malang, medok boowww. Yang keren disana, pengamen nya ramah, nyanyinya juga ga asal2an, dan klo pun ga di kasih, mereka ga marah2. Beda sama jakarta euy! Baiklah, selesai makan, perjalanan kami lanjutkan. Dan mungkin karena sudah banyak lelah. Jadi rata2 pada tepar, tidur. Bangun sebentar2, tanya “pak masih jauh? Pak udah sampe mana? Pak berapa lama lagi?...” hingga akhirnya, alhamdulillah, kami tiba di semarang pukul 10.30an. Di rumah Pak Burhan (salah satu DH kantor ku). Daerah Bukit Gombel, tepatnya Bukit Umbul, tak jauh dari Undip. Nama nya daerah perbukitan, lampu2 indah menyala, menghiasi bukit, jadi pemandangan seru perjalanan malam itu. Cuaca pun mendukung, sejuk, tak panas, tak begitu dingin.
Ok, setibanya, kami di sambut dengan senyum hangat Bu Burhan. Rapih-rapih, bersih diri, shalat, terus tidur! Besok harus bangun pagi, karena agenda utama ke Semarang itu kondangan. Wkwkwkwk, tapi eh tapi, susah untuk langsung terlelap. Masih aja ada tawa kecil dan obrolan ringan bersama mba niken dan mba hesti. Oia, rombongan kedua baru tiba di rumah pak burhan sekitar jam 1 malam, mas yon , dkk. Karena memang mereka berangkat sekitar setengah dua siang. Dan teman2 yang lain banyak yang berangkat sendiri, via pesawat, ada juga yang bareng keluarga.
 
Perjalanan ke Semarang, part#1 sampai disini dulu. Waktunya untuk istirahat. hhehee
 
-int-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3G "Karena Kalian Istimewa"

3G kali ini bukan kepanjangan dari Gara-Gara Galau, hhehee, tapi 3G kali ini adalah "Geng Gaul Generation". hmmm, emang sih, sepintas terlihat norak, atau berlebihan. But we don't care :p. Because this is us!  Yups, geng yang terbentuk dari sekumpulan karyawan-ka ryawati muda di kantor ini. Yang mana kita semua yang ada di geng ini ngaku punya jiwa muda. Uhuuukk, kemudian merasa tertohok. Emang sih ga semua nya muda, ehh tapi kita juga ga tua2 ba n get kok. Wait wait, sebelum masuk ke perkanalan personil, izinkan aku untuk ngenalin lebih dalam apa itu 3G, apa itu tujuan kami, dan a lasan 3G terbentuk. Bersiaaappp!!! 3G, menas Geng Gaul Generation . Personil nya saat ini ada 8 orang , dengan kelahiran tahun 1 994 sampai dengan seterus nya. Hhehee . Kami terdiri dari 5 orang wanita, dan 3 orang lelaki. Ga bisa di pungkiri, kalo kita terbentuk secara aneh, dan emang rata2 kita semua punya keanehan masing-masing. (keanehan nya dibahas di paragra f bawah yee :p).

Email Bahasa Inggris

Yah, itu email dalam bahasa inggris pertama yang saya dapat setelah satu tahun sudah bekerja di salah satu perusaah telekomunikasi di Indonesia. Berawal dari re-organisasi perusahaan tempat dimana saya bekerja, sekitar Maret 2011. Awalnya jobdesk saya di perusahaan ini sebagai technical support untuk support alokasi aktivasi dan improvement link. Dan itu hanya berlaku selama 5 bulan sejak pertama saya bekerja disini (saya masuk perusahaan ini November 2010). Waktu 5 bulan bukanlah waktu yang lama buat saya. Saya merasa 5 bulan tersebut sebagai masa adaptasi yang begitu cepat di perusahaan ini. Dengan organisasi yang baru saya tetap pada team yang sama seperti sebelumnya, bedanya adalah koordinator yang tadinya 2 orang sekarang menjadi satu orang, masih dengan rekan team yang sama, dan kali ini berganti Manager, Div Head serta Grup Head saja. Alhamdulillah, saya mendapat team yang begitu keren, hebat, dan Manager yang begitu care kepada kami (OS nya). Kembali ke pembicaraan meng

Hujan Tak Pernah Salah

Jangan salahkan hujan, karena hujan tak pernah salah.  Hujan hanya menjadi sebaik-baik ciptaanNya, tunduk dalam taqwa atas perintahNya. Tak seperti kita manusia, yang diciptakan dalam sebaik-baik ciptaan dengan keistimewaan akal, namun apa?  Lebih banyak mengabaikan dan melalaikan perintahNya.  Menghujat atas apa yang terjadi bahwa ini bentuk ketidak-adilan.  Padahal?  Siapa yang sebenarnya salah? Apa banjir karena hujan? Bukan!  Tapi kita yang merusak lingkungan. Hujan selamanya menjadi hujan, turun atas perintahNya, membawa keberkahanNya untuk makhluk ciptaanNya yang lain.  _Inspirasi di perjalanan Mabit ke Masjid BI bersama Irna_ -int-