Langsung ke konten utama

DFC

It’s just a little part of my past. Secuil cerita di masa SMK, tapi indah untuk di kenang. Kisah ku dan 3 orang sahabat ku. Dan cerita ini terjadi sekitar tahun 2007-2008. Aku dan tiga orang sahabat ku, satu kelas di jurusan Transmisi Telekomunikasi, di salah satu SMK Telekomunikasi di Jakarta. Tepatnya waktu itu kami duduk di kelas 1 tel 1.

Adalah Danan, satu dari banyaaaak teman lelaki kami. *maklum, ini sekolah teknik, jadi siswa nya di dominasi oleh pria, bahkan satu kelas ku hanya ada 8 wanita*. Danan teman lelaki yang pintar, baik, ramah. Dengan satu chococip di pipi nya. Yaah, teman-teman menyebutnya choco, karena tai-lalat besar yang ada di pipinya. Hmmm, apa yah, mungkin karena ramah nya, dan wawasannya yang TOP. Saat itu aku dan tiga sahabat ku sampai rela buat grup yang kami sebut DFC (Danan Fans Club).

Hhahaa, kalo di inget-inget kok yah aneh. Dan malu2in juga, sampe segitunya amat. Emang sih, satu dari kita ber-empat ada yang terpaksa ikutan aja. Tapi lucu ahh kalo diinget lagi. Mulai dari pengakuan ke temen sekelas, kita berempat ini DFC lhohh.  Ahh, banyak deh pokoknya. Sampai ada adek kelas ada yang tau juga tentang DFC ini. Maklumlah, saat itu kami berempat masih berstatus siswi, baru masuk SMK, masih anget-anget nya kalo kata orang-orang “namanya juga ABG labil”. Banyak ke anehan yang kita lakukan, karena segitu nge-fans nya sama Danan.

Bukan, bukan tentang danan yang mau ku kenang kali ini. Tapi lebih ke DFC, lebih ke kisah aku dan tiga orang sahabat ku. Ada aku, yang pendiam [dulu], ada ika yang narsis tapi pinter banget, cantik juga dan baik. Ahh iya, ika ini teman sekelas ku di SMK 3 tahun berturut-turut, dan 3 tahun itu juga yang jadi partner semeja ku. Ikutan di organisasi yang sama yaitu Rohis SMK Telkom SPJ. Yang banyak kasih aku kenangan, yang ngajarin aku tahsin, yang ngajarin aku saat pelajaran di kelas ada yang belum ku mengerti, yang menyemangati aku, yang pemikiran-permikiran dewasanya sering jadi penasihat diri, yang kenal dekat dengan keluarga ku (sebaliknya juga), yang sering curhat. Dan dia yang ada di samping ku saat ayah ku harus pergi di panggil Illahi Rabbi. yang lain ada Meilissa, hadeuuh, harus bilang apa lagi? Allahu Rabbi, Engkau begitu baik. Alhamdulillah, lagi-lagi aku diberi sahabat yang pintar, cerdas dan baik. Meilissa, pintar, kalo udah hafalan, dia deh jagonya. Kritis pemikirannya. Tapi lucu orangnya. Ahh iya, tentang Mei, jadi inget kejadian nonton Shrek bareng DFC. Ika dan Juwita yang biasa aja (mungkin mereka kurang terlalu humor), tapi Mei dan aku tertawa terbahak terbawa suasana film. Paling humoris laah bisa dibilang. Nhaah yang terakhir Juwita, sedikit ku sebut di atas. Tipical orang susah tertawa (kurang humoris kali yah), banyak belajar pemikiran yang berbeda dari dia. Juw juga pintar, tapi agak jutek kalo sama orang yang kurang dikenal, apalagi kalo sama bolang. #ehh :p . Hhehee, maaf yah teman-teman kalo ada yang salah penyebutan karakter kalian. Tapi yang ku ingat, dan yang ku kenal waktu itu yah seperti ini.

Belajar bareng, main bareng, makan bareng saat istirahat di kelas. Padahal waktu itu di sekolah ada larangan makan di kelas. Tapi lanjut aja lah, abis makan di kantin mahal. Yah, kami berempat yang selalu bawa bekel dan makan bareng di kelas. 4 teman cewek sekelas yang lain, mereka lebih sering makan di kantin. Hmm, waktu makan ada aja yang di omongin, dari tentang Danan, tentang kita, tentang tugas-tugas, banyak lagi. Yah biasa, kalo ada yang lucu, Mei punya ketawa paling kenceng. Aku dan ika mengikut, dan juw dengan ketawa kecilnya. Hhihiii, tapi kok kaya nya waktu itu kita bahagia. Mungkin sudah mengenal apa itu masalah, tapi mungkin juga masalah masa SMK kita bukan masalah serumit masalah kehidupan kita masing2 sekarang.

Nonton bareng di rumah nenek nya Mei (iya, soalnya Mei memang tinggal di rumah neneknya selama SMK). Belajar bareng, seringnya juga di rumah neneknya Mei. Jalan-jalan bareng, waktu itu ke Kota Tua. Kota Tua saat itu masih sepi, belum seramai sekarang pengunjungnya. Masih bisa dinikmati nilai sejarahnya, ga sumpek, dan kita bisa jalan-jalan santai. Pokoknya banyak lagi deh, kegiatan bareng nya DFC.

Ahh, ternyata waktu berjalan terasa begitu cepat. Tiga tahun tak terasa. Aku dan ika yang harus sekelas selama tiga tahun, Mei dan Juw pun sama sekelas tiga tahun. Tapi di kelas dua dan tiga, Mei dan Juw tidak sekelas lagi dengan aku dan Ika. Tapi kita masih kompak. Sering mengunjungi, yaialah gimana ga, kelasnya tetanggaan. Saling tukar informasi mengenai tugas-tugas, tentang ulangan-ulangan.

Inget deh, waktu perpisahan. Ceritanya DFC bikin farewel party. Kali ini di rumah Mei, bukan di rumah neneknya Mei. Meskipun jauh, di cibubur, tapi aku ika dan juw tetep kesana tanpa kehilangan semangat. Ditemani sejuknya udara cibubur, kita bernostalgia, mengingat lagi kejadian tiga tahun di SMK. Mengingat tentang ke anehan DFC. Mengingat kisah teman-teman yang tingkahnya lucu-lucu, bikin ketawa, bikin sebel, aneh-aneh, yah beragam deh. Banyak yang di ingat pokoknya.

Oia, kita tukeran kado waktu itu. Lucunya adalah, meski kado dipilih acak, aku kebagian kadonya ika, ika kebagian kado ku, mei kebagian kado juw, begitu juga juw yang dapatnya kado mei. Hhehee, lucu ihh, udah acak masih aja formasi dua-dua nya berlaku.

Apa kabar kalian sekarang? Ahh, kita kan masih saling bertukar kabar lewat dunia maya. Kabar ku baik, kalian pun sama. Sekarang kita denga kehidupan baru di dunia masing2. Aku di jakarta dengan kerja dan kuliah ku, mei dan juw yang kuliah di bandung, dengan berbagai kegiatan mahasiswa. Dan ika yang harus terpisah jauh karena kuliah di surabaya. Meski jauh jarak, tapi aku masih merasakan kedekatan itu. Kedekatan DFC. Kan kita masih suka sering bertukar informasi dan kabar. Meski tak sesering dulu. Meski satu dua perlahan banyak perubahan yang terjadi di setiap diri kita. tapi kenangan itu indah buat aku. Terima kasih kalian sudah menjadi bagian dalam hidup ku.
Yang ku rindukan “ika, mei juw”. Aku sayang kalian ^_^

-Int-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3G "Karena Kalian Istimewa"

3G kali ini bukan kepanjangan dari Gara-Gara Galau, hhehee, tapi 3G kali ini adalah "Geng Gaul Generation". hmmm, emang sih, sepintas terlihat norak, atau berlebihan. But we don't care :p. Because this is us!  Yups, geng yang terbentuk dari sekumpulan karyawan-ka ryawati muda di kantor ini. Yang mana kita semua yang ada di geng ini ngaku punya jiwa muda. Uhuuukk, kemudian merasa tertohok. Emang sih ga semua nya muda, ehh tapi kita juga ga tua2 ba n get kok. Wait wait, sebelum masuk ke perkanalan personil, izinkan aku untuk ngenalin lebih dalam apa itu 3G, apa itu tujuan kami, dan a lasan 3G terbentuk. Bersiaaappp!!! 3G, menas Geng Gaul Generation . Personil nya saat ini ada 8 orang , dengan kelahiran tahun 1 994 sampai dengan seterus nya. Hhehee . Kami terdiri dari 5 orang wanita, dan 3 orang lelaki. Ga bisa di pungkiri, kalo kita terbentuk secara aneh, dan emang rata2 kita semua punya keanehan masing-masing. (keanehan nya dibahas di paragra f bawah yee :p).

Email Bahasa Inggris

Yah, itu email dalam bahasa inggris pertama yang saya dapat setelah satu tahun sudah bekerja di salah satu perusaah telekomunikasi di Indonesia. Berawal dari re-organisasi perusahaan tempat dimana saya bekerja, sekitar Maret 2011. Awalnya jobdesk saya di perusahaan ini sebagai technical support untuk support alokasi aktivasi dan improvement link. Dan itu hanya berlaku selama 5 bulan sejak pertama saya bekerja disini (saya masuk perusahaan ini November 2010). Waktu 5 bulan bukanlah waktu yang lama buat saya. Saya merasa 5 bulan tersebut sebagai masa adaptasi yang begitu cepat di perusahaan ini. Dengan organisasi yang baru saya tetap pada team yang sama seperti sebelumnya, bedanya adalah koordinator yang tadinya 2 orang sekarang menjadi satu orang, masih dengan rekan team yang sama, dan kali ini berganti Manager, Div Head serta Grup Head saja. Alhamdulillah, saya mendapat team yang begitu keren, hebat, dan Manager yang begitu care kepada kami (OS nya). Kembali ke pembicaraan meng

Hujan Tak Pernah Salah

Jangan salahkan hujan, karena hujan tak pernah salah.  Hujan hanya menjadi sebaik-baik ciptaanNya, tunduk dalam taqwa atas perintahNya. Tak seperti kita manusia, yang diciptakan dalam sebaik-baik ciptaan dengan keistimewaan akal, namun apa?  Lebih banyak mengabaikan dan melalaikan perintahNya.  Menghujat atas apa yang terjadi bahwa ini bentuk ketidak-adilan.  Padahal?  Siapa yang sebenarnya salah? Apa banjir karena hujan? Bukan!  Tapi kita yang merusak lingkungan. Hujan selamanya menjadi hujan, turun atas perintahNya, membawa keberkahanNya untuk makhluk ciptaanNya yang lain.  _Inspirasi di perjalanan Mabit ke Masjid BI bersama Irna_ -int-