Langsung ke konten utama

Siapkah Kita?

Mungkin senyuman masih sempat kita ukirkan saat ini.
Atau bahkan air mata masih terjatuh dari mata ini.
Canda tawa, tangis haru, bahagia, perasaan bangga akan cita yang tergapai, kegalauan yang senantiasa menyapa diri, kecewa karena sebuah kesalahan, atau apapun segala bentuk rasa yang saat ini bersemayam di hati.
Itu semua hanya dapat ditemui pada kita yang masih Allah beri kesempatan hidup di dunia ini.
Lalu pertanyaannya, bagaimana jika detik ini juga, semua itu hilang?
Jika detik ini juga, seolah dunia menjadi gulita, gelap, tanpa suara, tanpa ada seorang pun bersama kita?
Seolah mesin waktu dihentikan. Sekejap. Tapi bermakna besar!
Perlahan diri terasa tertarik ke belakang, semua orang pun seolah tanpa kata melambaikan tangan pada kita, mengartikan ini adalah sebuah perpisahan.
Yaa, waktu tak lagi ada untuk kita. Kesempatan pun sudah selesai untuk kita.
Dan kita bisa sebut ini dengan "kematian".
Adakah kesiapan pada diri kita? Kesiapan jika hal itu datang pada kita?
Bekal? Cukupkah bekal yang kita berusaha kumpulkan selama ini untuk kehidupan akhirat?
Ahh bekal, kita saja tak pernah sadar betapa banyak waktu yang kita sia-siakan dengan perbuatan melalaikan. Menjauhkan diri dari mengingat betapa kematian itu dekat.
Membutakan mata bahwa tujuan hidup kita adalah Allah semata.
Sekali lagi pertanyaan itu muncul, apakah kita siap? Siap jika nyatanya waktu kita tak lagi lama di dunia ini? Siap jika nyatanya malaikat izrail kan datang segera?
Allahu Rabb, izinkan kami, menjadi hambaMu yang siap jika tiba waktu kami kembali padaMu.
Izinkan kami, hanya kalimat indah mengEsakan Mu yang keluar dari bibir ini, saat nanti, saat tak akan ada lagi kalimat bisa kami ucapkan kemudian.
Izinkan kami, atas perbuatan terakhir yang kan menutup waktu kami adalah amal shaleh yang kan mendatangkan ridhoMu.
Allahu Rabb, jika diri ini khilaf, jika diri ini melenceng dari tujuan hidup, jika diri ini jauh dari kebaikan. Ampuni kami. Dan izinkan kami, menjadi hamba yang siap menyambut kematian kami. aamiin..

astaghfirullah...


-Int-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semester Akhir

Kegagalan di semester ini tidak boleh terulang lagi di semester berikutnya. Iya, semester akhir! Selamat datang semester akhir. Dan selamat tinggal semester tujuh :) Perjuangan di dunia kampus sudah ku awali sejak Maret 2011 lalu, mungkin orang mengatakan bahwa aku lulus telat dari yang lain. Gpp. Karena bagi ku setiap diri kita memiliki jalan hidup masing-masing. Toh, kesuksesan dunia bukan tolak ukur seseorang itu bahagia di akhirat! Karena sejatinya kesuksesan baru akan kita ketahui kalau kita bisa berbahagia di akhirat, bukannya sengsara. *noted Baiklah, diluar itu semua memang kuliah ku selesai tidak dalam waktu normal seperti orang-orang. Mungkin awal 2011 sampai akhir desember bukanlah waktu yang sedikit. Setidaknya, hal yang membuat ku percaya diri adalah apa yang aku kerjakan dimasa kuliah memang murni hasil perjuangan ku sendiri. Ga nyontek sama sekali dong :p Jadi, berapapun IP nya, yaa itu lah hasil perjuangan ku. Dan perlu dicatat lagi ya Intan, bahwa penilaian ...

Bekerja untuk Allah

"Dan katakanlah, 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.' ''(Q. S At-Taubah: 105)  Mari menyelami makna dari ayat Q. S At-Taubah: 105 ini. Menarik sekali, ayat ini menegur kita! Mengingatkan bahwasannya semua amalan memang seharusnya diniatkan karena Allah. Dan ayat tersebut bisa jadi tamparan keras untuk kita yang masih sering mengeluh dalam bekerja (termasuk saya pribadi). Hhehee.. Kenapa Masih Mengeluh Dalam Bekerja? Mungkin karena masih ada yang salah dalam niat kita, coba check kembali. Sudahkah niat kita bekerja karena Allah SWT? Ahh, bibir mungkin mampu berkata pada seluruh makhluk, "sudah, niat saya bekerja sudah karena Allah, insyaAllah" . Tapiii?? Kok hati masih sering menggerutu, protes kesana kemari karena banyaknya kerjaan y...

Aku dan Kuliah Kelas Karyawan

Tentang kuliah kelas karyawan khususnya, izinkan saya menulis tentang pengalaman saya saat ini. Saya Intan Wahyuni, seorang wanita berusia 20th, bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi, dan juga menjadi mahasiswi (kelas karyawan) di salah satu universitas swasta di jakarta. That's all... Waktu awal kuliah, seneng, seneng banget rasanya bisa kuliah. Belajar lagi, ketemu temen-temen di kampus. Meski harus lagi-lagi merasakan jadi yang sedikit (efek kuliah ambil jurusan teknik elektro, jadi sekelas cuma bertiga mahasiswinya). Ahh, tapi bahagia banget deh, bisa kuliah dengan biaya sendiri. Setelah nganggur satu semester setelah lulus SMK. Karena saat itu masih menunggu kejelasan pekerjaan, dan setelah dapat posisi save, baru deh daftar kuliah.   masih keliatan bahagia di kampus waktu awal-awal kuliah Yang saat itu saya rasakan adalah bahagia, bisa belajar lagi. Setelah senin-jumat harus merasakan penat nya karena kerjaan kantor. Sabtu-minggu dapat hiburan, kuliah,...