Langsung ke konten utama

Baksos SKI Indosat at RS Cipto Mangunkusumo

Lumayan lama juga ternyata, blog ga di update. Kangen nulis, kangen curhat di blog, kangen berbagi pengalaman di blog. Intinya mah, saya suka membaca lalu menuliskannya, saya suka belajar lalu mencatatnya dengan menuliskannya, saya suka berpengalaman lalu menuliskannya agar kelak bisa jadi sejarah hidup yang bisa saya baca ulang. Udah ahh, intinya kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya mengikuti Baksos dari kantor saya, Rabu 20 Juni 2012 kemarin.

Ok, jadi ceritanya di kantor saya ada organisasi islam disebutnya itu SKI atau berkepanjangan Sarana Kerohanian Islam. Dan rabu kemarin, ada satu dari banyak agenda SKI. Yaitu bakti sosial, dengan mengunjungi rumah sakit. Dan rumah sakit yang kemarin jadi tujuan adalah RSCM khususnya bangsal anak. Tujuan nya ingin berbagi kebahagian kepada anak-anak yang di rawat disana, berbagi senyuman, dan turut menyemangati mereka.

Alhamdulillah, dapat tawaran untuk turut serta. Meski ga ikutan dalam kesibukan sebelum hari H, tapi bersyukur diajak untuk turut bergabung. Rundown acara itu, Rabu siang, 12.15 s/d 13.30 sudah bisa kembali ke kantor. Karena perjalanan yang tak di duga, karena satu dan lain hal akhirnya baru sampe kantor lagi 15.3o. Hhehee,

Tiba di RSCM, kami di sambut dengan para petugas rumah sakit. Mereka ramah, ramah sekali. Acara diawali dengan penyambutan, pembukaan, dll. Hampir sekitar 30 menit, baru masuk ke acara inti. Bagi-bagi souvenir dan godie back untuk anak-anak yang di rawat di RSCM. Begitu masuk ruangan pertama, astaghfirullah, subhanallah, alamdulillah, allahu akbar. Ya Allah, ini kuasa Mu, benar memang kuasa Mu, ini anugerah Mu, tak pantas aku mengeluh. Mereka masih terlalu kecil, kecil bahkan. Dan yang terjadi dalam hidup mereka, jauh jauh begitu jauh lebih berat. Tapi kenapa diri ini masih banyak mengeluh. Malu dengan mereka.

Ya, begitu malu. Diri ini seperti tertampar. Mereka masih berumur bulanan, masih 3 bulan sudah harus melakukan operasi karena tak memiliki (maaf) anus. Masih berumur 11 bulan tapi sudah menjalani 5x operasi karena penyakitnya. Masih balita, tapi harus menjalani hidup berbulan-bulan di rawat di rumah sakit. Penyakit yang mereka derita, bukan penyakit biasa. Tapi mereka tak mengeluh. Kok, aku yang terkadang hanya batuk dan pilek tapi sering ngeluh. Wahai Allah, ampuni diri ini atas begitu banyaknya khilaf.

Jujur, ga tahan melihat mereka. Masih terlalu kecil, masih belum mengerti hidup. Tapi Allah itu adil, ada balasan syurga untuk mereka yang sabar. Setidaknya, bersyukur masih diingatkan, bersyukur masih diberi kesempatan untuk belajar bahwa hidup harus selalu bersyukur. Dari mereka, kita bisa belajar kuat, belajar sabar, belajar tetap tersenyum meski jarum-jarum tertempel ke tubuh. Dan memang kematian itu hal terdekat dengan kita. Dengan mengunjungi ke rumah sakit, bisa jadi satu dari banyak cara untuk mengingat mati. Dan manusia yang cerdas adalah yang banyak mengingat mati. Karena, dengan mengingat mati akan jadi penyemangat diri ketika lelah dalam beribadah. Ketika kefuturan melanda. Ketika 1000 alasan kemalasan untuk tak berbuat baik tak berlaku dengan satu alasan bahwa kematian itu dekat. Sehebaat apa kita, sehingga bisa yakin diri kita bahwa besok pagi akan masih ada nyawa untuk kita? *muhasabah*






Adik-adik ku sayang, sabar dan kuat yah. Allah bersama kalian (insyaAllah). Ada syurga menanti jika hati kita tetap ikhlas akan takdirnya.

-Int-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semester Akhir

Kegagalan di semester ini tidak boleh terulang lagi di semester berikutnya. Iya, semester akhir! Selamat datang semester akhir. Dan selamat tinggal semester tujuh :) Perjuangan di dunia kampus sudah ku awali sejak Maret 2011 lalu, mungkin orang mengatakan bahwa aku lulus telat dari yang lain. Gpp. Karena bagi ku setiap diri kita memiliki jalan hidup masing-masing. Toh, kesuksesan dunia bukan tolak ukur seseorang itu bahagia di akhirat! Karena sejatinya kesuksesan baru akan kita ketahui kalau kita bisa berbahagia di akhirat, bukannya sengsara. *noted Baiklah, diluar itu semua memang kuliah ku selesai tidak dalam waktu normal seperti orang-orang. Mungkin awal 2011 sampai akhir desember bukanlah waktu yang sedikit. Setidaknya, hal yang membuat ku percaya diri adalah apa yang aku kerjakan dimasa kuliah memang murni hasil perjuangan ku sendiri. Ga nyontek sama sekali dong :p Jadi, berapapun IP nya, yaa itu lah hasil perjuangan ku. Dan perlu dicatat lagi ya Intan, bahwa penilaian ...

Bekerja untuk Allah

"Dan katakanlah, 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.' ''(Q. S At-Taubah: 105)  Mari menyelami makna dari ayat Q. S At-Taubah: 105 ini. Menarik sekali, ayat ini menegur kita! Mengingatkan bahwasannya semua amalan memang seharusnya diniatkan karena Allah. Dan ayat tersebut bisa jadi tamparan keras untuk kita yang masih sering mengeluh dalam bekerja (termasuk saya pribadi). Hhehee.. Kenapa Masih Mengeluh Dalam Bekerja? Mungkin karena masih ada yang salah dalam niat kita, coba check kembali. Sudahkah niat kita bekerja karena Allah SWT? Ahh, bibir mungkin mampu berkata pada seluruh makhluk, "sudah, niat saya bekerja sudah karena Allah, insyaAllah" . Tapiii?? Kok hati masih sering menggerutu, protes kesana kemari karena banyaknya kerjaan y...

Aku dan Kuliah Kelas Karyawan

Tentang kuliah kelas karyawan khususnya, izinkan saya menulis tentang pengalaman saya saat ini. Saya Intan Wahyuni, seorang wanita berusia 20th, bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi, dan juga menjadi mahasiswi (kelas karyawan) di salah satu universitas swasta di jakarta. That's all... Waktu awal kuliah, seneng, seneng banget rasanya bisa kuliah. Belajar lagi, ketemu temen-temen di kampus. Meski harus lagi-lagi merasakan jadi yang sedikit (efek kuliah ambil jurusan teknik elektro, jadi sekelas cuma bertiga mahasiswinya). Ahh, tapi bahagia banget deh, bisa kuliah dengan biaya sendiri. Setelah nganggur satu semester setelah lulus SMK. Karena saat itu masih menunggu kejelasan pekerjaan, dan setelah dapat posisi save, baru deh daftar kuliah.   masih keliatan bahagia di kampus waktu awal-awal kuliah Yang saat itu saya rasakan adalah bahagia, bisa belajar lagi. Setelah senin-jumat harus merasakan penat nya karena kerjaan kantor. Sabtu-minggu dapat hiburan, kuliah,...