Langsung ke konten utama

Baik, Jika kita Mengetahui

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. Q. S Ibrahim {14} : 7

God only gives 3 answers to prayer: 1. Yes 2. Not yet 3. I've something better in mind

Coba kita tarik hikmah dari ayat al-qur'an di atas dan quotes yang saya temukan di twitter seorang guru yang saya kagumi (masih Pak Sukhendro). Hikmah tentang hidup, tentang jalan kita, tentang apa yang banyak terjadi dalam perjalanan hidup kita.
Masalah, masalah, dan masalah, selalu saja masalah menghampiri kita. Kegagalan, harapan tak sesuai keiniginan, kebaikan yang tak terbalas, kehilangan, dan sebagainya. Itu mungkin yang selalu menghantui hidup kita, bukan menghantui tapi membuat kita sedih, atau terkadang pendek pikir "hidup tak adil pada diri ini". Menangis, putus asa, kecewa, dan apapun sikap seperti itu yang biasanya menghiasi kita. Tak bisa sepenuhnya kita menyalahi diri, menyalahi keadaan, tapi memang itu yang terjadi. Menangis dan kecewa pun sebenarnya tak dilarang. Mungkin itu efek sementara karena kita belum bisa sepenuhnya mempercayai dengan apa yang menimpa kita saat itu, dan mungkin juga karena kita belum memahami hikmah dibalik ujian yang menghampiri saat itu.
Cukup sebentar, tak perlu lama dan berlarut karena detik waktu terus berjalan, jangan kau sia-sia kan waktu mu untuk terus meraungi kesedihan itu. Coba dangakan kepala mu sekarang, lihat kedepan dan sekitar mu, bumi masih indah bukan? ada indah bias pelangi datang saat hujan perlahan pergi. ada cahaya bulan yang kan menemani malam kita, tatkala mentari harus pamit untuk sementara pergi. dan ada Allah yang selalu setia dan senantiasa mengingat kita jika kita mengingatNya.

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)-Ku. Q. S Al-Baqarah {2} : 152

Baik kan? tentu Dia yang paling baik, Dia yang mencintai kita 1000x dari cinta kita kepadaNya, Dia tak perlu cinta kita, tapi kita lah yang begitu memerlukan cintaNya. Kita merasa dilupakan oleh Nya, padahal sadar tak sadar kita lah yang melupakanNya. Kita merasa Dia menjauhi kita, padahal sengaja atau tak di sengaja kita lah yang menjauh dariNya.
Kenapa harus ada kesedihan yang menghampiri kita? Kenapa kegagalan yang kita dapatkan atas usaha kita? Kenapa kehilangan begitu menyakitkan diri kita, dan berpikir tak adil atas apa yang terjadi pada diri kita. Kenapa kebaikan yang telah dilakukan tak terbalas kebaikan?
Please, stop! stop untuk meneruskan pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Try to calm down please! Kalo mau hitung-hitungan, pasti kita kalah. Coba kita review sedikit kebelakang hidup kita. Tulis pada selembar kertas berapa banyak ujian atau cobaan atau kesedihan atau kegagalan atau apa lah yang membuat hidup kita tak indah. Lalu tulis juga pada lembar kertas lainnya, tulis nikmat apa saja yang sudah kita dapat, dari hidup, dari nikmat anggota badan, dari nikmat sehat, nikmat punya keluarga, punya teman banyak, tak susah untuk makan, nikmat mendapatkan apa yang diinginkan, nikmat bisa berjalan dengan normal, nikmat, nikmat, nikmat apa saja yang begitu banyak kita dapatkan secara cuma-cuma. Nikmat yang terkadang tak kita syukuri. Nikmat yang jika harus bumi ini menjadi alas untuk dituliskan maka tak kan pernah cukup, nikmat yang jika air lautan dijadikan tinta untuk menuliskan nya pun tak kan cukup. Astaghfirullah, ampuni kami ya Allah, yang begitu banyak lalai, begitu banyak mengeluh, begitu terbutakan dan terlenakan dengan keindahan dunia.
Padahal jelas, nikmat yang kami dapat jauuuuuh lebih banyak jika harus dibandingkan dengan keburukan yang kami dapat. dan jelas bahwa kesedihan kegagalan kehilangan adalah ujian agar kita tau arti bersyukur, agar Engkau tambah lagi nikmat untuk kami.
Dari sekarang, belajar lah untuk lebih cepat membaca, membaca apa saja yang terjadi dalam hidup kita. Baca hikmah yang ada dari kejadian-kejadian yang mewarnai perjalanan hidup kita. Allah punya tiga jawaban atas doa kita, 1. Ya, 2. Belum untuk saat ini, 3. Tidak, karena ada yang lebih baik untuk kita. Subhanallah, kurang apa lagi coba. Dia lah Allah Maha Esa, Maha Kuasa, Maha Sempurna, Maha Suci, dan Dia lah Allah Maha Besar! Cukup dengan bersyukur, maka nikmat kita ditambah. Cukup dengan mengingatNya maka Dia akan senantiasa mengingat kita. Cukup dengan mendekatinya 1 langkah maka Dia akan mendekat 1000 langkah.
Kenapa kita harus mendapat ujian? Harus kehilangan? Harus mengalami kegagalan? Banyak jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu. Mungkin kita yang lalai dalam bersyukur atas nikmatNya, mungkin bisa jadi jawaban Allah belum untuk saat ini atau tidak karena ada yang lebih baik untuk kita. atau mungkin karena Allah masih mau liat sejauh mana kekuatan kita, dan jika kita lolos maka akan menaikan level kita (insyaAllah). dan pasti selalu ada hikmah dari apa yang menghampiri kita.
Yukkk, sama-sama belajar lagi. belajar dari hidup, belajar dari mana saja dan kapan saja. baca dan jadikan hikmah itu sebagai pengalaman yang kan menguatkan kita. bersyukur adalah kuncinya, kunci untuk kesuksesan hakiki. kesuksesan hakiki ialah, dimana dunia tak melarat dan akhirat tak sengsara, syurga pun menjadi hadian terindah dariNya. teruslah ingat Allah, jika kita ingin diingatNya, terus dekati Allah jika kita ingin Allah dekat dengan kita. dan ingat, Allah tak pernah membiarkan kita susah. semua baik, jika kita mengetahui! insyaAllah.

-Int-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bekerja untuk Allah

"Dan katakanlah, 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.' ''(Q. S At-Taubah: 105)  Mari menyelami makna dari ayat Q. S At-Taubah: 105 ini. Menarik sekali, ayat ini menegur kita! Mengingatkan bahwasannya semua amalan memang seharusnya diniatkan karena Allah. Dan ayat tersebut bisa jadi tamparan keras untuk kita yang masih sering mengeluh dalam bekerja (termasuk saya pribadi). Hhehee.. Kenapa Masih Mengeluh Dalam Bekerja? Mungkin karena masih ada yang salah dalam niat kita, coba check kembali. Sudahkah niat kita bekerja karena Allah SWT? Ahh, bibir mungkin mampu berkata pada seluruh makhluk, "sudah, niat saya bekerja sudah karena Allah, insyaAllah" . Tapiii?? Kok hati masih sering menggerutu, protes kesana kemari karena banyaknya kerjaan y...

Semester Akhir

Kegagalan di semester ini tidak boleh terulang lagi di semester berikutnya. Iya, semester akhir! Selamat datang semester akhir. Dan selamat tinggal semester tujuh :) Perjuangan di dunia kampus sudah ku awali sejak Maret 2011 lalu, mungkin orang mengatakan bahwa aku lulus telat dari yang lain. Gpp. Karena bagi ku setiap diri kita memiliki jalan hidup masing-masing. Toh, kesuksesan dunia bukan tolak ukur seseorang itu bahagia di akhirat! Karena sejatinya kesuksesan baru akan kita ketahui kalau kita bisa berbahagia di akhirat, bukannya sengsara. *noted Baiklah, diluar itu semua memang kuliah ku selesai tidak dalam waktu normal seperti orang-orang. Mungkin awal 2011 sampai akhir desember bukanlah waktu yang sedikit. Setidaknya, hal yang membuat ku percaya diri adalah apa yang aku kerjakan dimasa kuliah memang murni hasil perjuangan ku sendiri. Ga nyontek sama sekali dong :p Jadi, berapapun IP nya, yaa itu lah hasil perjuangan ku. Dan perlu dicatat lagi ya Intan, bahwa penilaian ...

Aku dan Kuliah Kelas Karyawan

Tentang kuliah kelas karyawan khususnya, izinkan saya menulis tentang pengalaman saya saat ini. Saya Intan Wahyuni, seorang wanita berusia 20th, bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi, dan juga menjadi mahasiswi (kelas karyawan) di salah satu universitas swasta di jakarta. That's all... Waktu awal kuliah, seneng, seneng banget rasanya bisa kuliah. Belajar lagi, ketemu temen-temen di kampus. Meski harus lagi-lagi merasakan jadi yang sedikit (efek kuliah ambil jurusan teknik elektro, jadi sekelas cuma bertiga mahasiswinya). Ahh, tapi bahagia banget deh, bisa kuliah dengan biaya sendiri. Setelah nganggur satu semester setelah lulus SMK. Karena saat itu masih menunggu kejelasan pekerjaan, dan setelah dapat posisi save, baru deh daftar kuliah.   masih keliatan bahagia di kampus waktu awal-awal kuliah Yang saat itu saya rasakan adalah bahagia, bisa belajar lagi. Setelah senin-jumat harus merasakan penat nya karena kerjaan kantor. Sabtu-minggu dapat hiburan, kuliah,...