Langsung ke konten utama

Mengasuh Anak Laki-laki



Anak laki-laki cenderung dididik keras oleh orang tua agar kuat, tangguh memikul tanggung jawab. Tapi seringkali perasaan anak diabaikan sehingga berakibat jiwa mereka hampa, miskin harga diri, minus kepercayaan diri.
Tentu kita ingin punya anak laki-laki yang cerdas secara akal dan emosi, bertanggung jawab, empati, mandiri dan lainnya, karena anak laki-laki kelak memikul tanggung jawab yang besar di masa depan sebagai pemimpin.

Typical anak laki-laki : Bebas, karakternya : Rasional

Cara mengasuh anak Laki-laki di antaranya :
-   Melibatkan mereka pada pekerjaan kelaki-lakian, untuk hal ini, peran ayah cukup penting. Sharing antara ayah dan anak laki-lakinya penting terjadi dalam tahapan ini untuk memupuk jiwa tanggung jawabnya.
-  Melibatkan pada pekerjaan rumah; bukan berarti mereka anak lelaki mereka tidak dilibatkan pada pekerjaan rumah, seperti merapihkan rumah dan lainnya, libatkan mereka untuk dapat tanggung jawab yg sama.
-  Komunikasi jelas hal yang paling penting dalam pengasuhan, baik anak laki-laki maupun anak perempuan, untuk itu rumusan komunikasi pada anak dengan cara menyampaikan perasaan kita padanya, mengemukakan masalah yang ada dan akibat yang ditimbulkan darinya, sehingga komunikasi yg kita lakukan pada anak efektif, tepat sasaran dan tidak mengandung hal mubazir hanya dengan luapan emosi saja.
-   Rumusan komunikasi untuk suatu hal yang efektif dilakukan dalam bentuk tanya, dan lakukan disaat yang tepat sehingga hasilnya maksimal.
-   Ingat, untuk menjaga harga diri anak dengan menegur di saat, waktu dan tempat yg tepat sehingga dia tidak kehilangan kepercayaan diri untuk menuju konsep diri yang positif.
-   Penyampaian dilakukan tidak mendikte, dengan bahasa tubuh yang baik; tegur anak dengan duduk disamping dia (sejajar), dengan bahasa tubuh lainnya seperti merangkul.


sumber : oleh Ibu Kodariyah S.Psi (Yayasan Kita dan Buah Hati) *Kajian Keputrian SKI Indosat*

-Int- 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bekerja untuk Allah

"Dan katakanlah, 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.' ''(Q. S At-Taubah: 105)  Mari menyelami makna dari ayat Q. S At-Taubah: 105 ini. Menarik sekali, ayat ini menegur kita! Mengingatkan bahwasannya semua amalan memang seharusnya diniatkan karena Allah. Dan ayat tersebut bisa jadi tamparan keras untuk kita yang masih sering mengeluh dalam bekerja (termasuk saya pribadi). Hhehee.. Kenapa Masih Mengeluh Dalam Bekerja? Mungkin karena masih ada yang salah dalam niat kita, coba check kembali. Sudahkah niat kita bekerja karena Allah SWT? Ahh, bibir mungkin mampu berkata pada seluruh makhluk, "sudah, niat saya bekerja sudah karena Allah, insyaAllah" . Tapiii?? Kok hati masih sering menggerutu, protes kesana kemari karena banyaknya kerjaan y...

Semester Akhir

Kegagalan di semester ini tidak boleh terulang lagi di semester berikutnya. Iya, semester akhir! Selamat datang semester akhir. Dan selamat tinggal semester tujuh :) Perjuangan di dunia kampus sudah ku awali sejak Maret 2011 lalu, mungkin orang mengatakan bahwa aku lulus telat dari yang lain. Gpp. Karena bagi ku setiap diri kita memiliki jalan hidup masing-masing. Toh, kesuksesan dunia bukan tolak ukur seseorang itu bahagia di akhirat! Karena sejatinya kesuksesan baru akan kita ketahui kalau kita bisa berbahagia di akhirat, bukannya sengsara. *noted Baiklah, diluar itu semua memang kuliah ku selesai tidak dalam waktu normal seperti orang-orang. Mungkin awal 2011 sampai akhir desember bukanlah waktu yang sedikit. Setidaknya, hal yang membuat ku percaya diri adalah apa yang aku kerjakan dimasa kuliah memang murni hasil perjuangan ku sendiri. Ga nyontek sama sekali dong :p Jadi, berapapun IP nya, yaa itu lah hasil perjuangan ku. Dan perlu dicatat lagi ya Intan, bahwa penilaian ...

Aku dan Kuliah Kelas Karyawan

Tentang kuliah kelas karyawan khususnya, izinkan saya menulis tentang pengalaman saya saat ini. Saya Intan Wahyuni, seorang wanita berusia 20th, bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi, dan juga menjadi mahasiswi (kelas karyawan) di salah satu universitas swasta di jakarta. That's all... Waktu awal kuliah, seneng, seneng banget rasanya bisa kuliah. Belajar lagi, ketemu temen-temen di kampus. Meski harus lagi-lagi merasakan jadi yang sedikit (efek kuliah ambil jurusan teknik elektro, jadi sekelas cuma bertiga mahasiswinya). Ahh, tapi bahagia banget deh, bisa kuliah dengan biaya sendiri. Setelah nganggur satu semester setelah lulus SMK. Karena saat itu masih menunggu kejelasan pekerjaan, dan setelah dapat posisi save, baru deh daftar kuliah.   masih keliatan bahagia di kampus waktu awal-awal kuliah Yang saat itu saya rasakan adalah bahagia, bisa belajar lagi. Setelah senin-jumat harus merasakan penat nya karena kerjaan kantor. Sabtu-minggu dapat hiburan, kuliah,...