Langsung ke konten utama

Memaknai Syahadat

Ada empat golongan yang kelak mendapat kenikmatan dari Allah di akhirat, kenikmatan itu adalah Syurga. Siapa saja golongan tersebut? Yaitu golongan : Al-Anbiya (Para Nabi), Ash-Shidiqin, Asy-Syuhada, dan Ash-Shalihin. Dari ke-empat golongan tersebut, satu-satunya kesempatan kita adalah masuk dalam golongan Ash-Shalihin.

Shalihin --> ihsan --> iman --> islam

Islam : syahadat, shalat, zakat, puasa, haji jika mampu

Iman : terhujam dihati, dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Amal perbuatan yang dicintai Allah yang berkaitan dengaqn hati, anggota badan dan lisan. Diikat dengan ilmu, ditegakkan dengan pemahaman.

Ihsan : beribadahlah engkau seolah-olah engkau malihatNya, namun jika kau tak melihatNya, sesungguhnya Dia melihat mu.

Syahadat ialah syarat utama bagi kaum muslimin. Secara bahasa berarti menyatakan atau mengikrarkan atau mengakui atau bersumpah. Hanya kepada Allah ketundukan total kita (makna Illah), dan kepada selain Allah disebut rendah hati. Allah sebagai Al-Mahbu (yang dicintai) dan Al-Khauf (yang di takuti).

Makna syahadat kita :

1. Ilmu --> yang memuliakan manusia (ilmu adalah aqidah).

2. Perpisahan --> maksudnya adalah hijrah, yaitu berpisah dengan segala sesembahan selain Allah.

3. Kebersamaan --> tak selamanya kebersamaan itu indah, tapi terkadang pahit. Kenapa? Karena untuk bisa bersama dengan orang-orang shaleh, bisa kelak bersama Allah di syurga, bisa bersama dengan Rasulullah, kita harus bisa menjauhi diri dari indahnya dunia (yang palsu dan menyilaukan). Pahit memang saat ini terasa, tapi kelak kebersamaan indah untuk kita

4. Lomba --> Syahadat seperti berlomba, Allah sebagai juri kita. Tak hanya mendaftar di awal, tapi harus melalui perlombaan sampai garis finish. Pentingnya shalat, sebagai bentuk ikrar kita (syahadat), karena di dalam shalat ada pengulangan syahadat kita).

5. Dakwah --> tidak diam dan turut mencegah. Bisa membedakan mana hak dan mana bathil, serta memahami, mengerti dan mengamalkan agama nya dengan baik. Satu orang saha bisa kembali mengingat kepada (Allah) karena perantara kita, maka ini lebih baik dari onta merah.

Syarat diterima syahadat :

1. Pengetahuan yang membatalkan kebodohan (Q.S Adz-Dzukhruf {43} : 86)

2. Keyakinan yang menghilangkan keraguan (Q.S Al-Hujuurat {49} : 15, Q.S Muhammad {47} : 18)

3. Keikhlasan yang menghilangkan sirik (Q.S Al-Kahfi {18} : 110 & Q.S Al-Bayyinah {98} : 5)

4. Kebenaran yang menghilangkan kedustaan (Q. S Al-Ahzab {33} :23-26 & Q. S Al-Baqarah {2} : 8-9)

5. Rasa cinta yang menghilangkan kemarahan dan kebencian (Q. S Al-Maidah {5} : 54 & Q.S Al-Baqarah {2} : 165)

6. Penerimaan yang menghilangkan penolakkan (Q. S Al-Ahzab {33} : 36 & Q. S An-Nisaa {4} : 65)

7. Kepatuhan yang menolak keingkaran (Q. S An-Nuur {24} : 51)

Point satu sampai 7, jika kita semua berusaha untuk mengamalkan nya maka akan menghasilkan ridho dengan Allah, Rasul dan segala ketetapan hidup. (9:24)

Semoga kita termasuk hamba yang sudah memaknai syahadat kita, memahami dan mengamalkannya. Semoga kita termasuk hamba yang ridho dengan Allah, Rasul dan ketetapan hidup. Semoga ridho dan cinta Allah senantiasa menaungi kita.

Semoga bermanfaat ^_^

Sumber : catatan mabit dari kajian bersama Ust. Salim A Fillah dan catatan liqo

-Int-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bekerja untuk Allah

"Dan katakanlah, 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.' ''(Q. S At-Taubah: 105)  Mari menyelami makna dari ayat Q. S At-Taubah: 105 ini. Menarik sekali, ayat ini menegur kita! Mengingatkan bahwasannya semua amalan memang seharusnya diniatkan karena Allah. Dan ayat tersebut bisa jadi tamparan keras untuk kita yang masih sering mengeluh dalam bekerja (termasuk saya pribadi). Hhehee.. Kenapa Masih Mengeluh Dalam Bekerja? Mungkin karena masih ada yang salah dalam niat kita, coba check kembali. Sudahkah niat kita bekerja karena Allah SWT? Ahh, bibir mungkin mampu berkata pada seluruh makhluk, "sudah, niat saya bekerja sudah karena Allah, insyaAllah" . Tapiii?? Kok hati masih sering menggerutu, protes kesana kemari karena banyaknya kerjaan y...

Semester Akhir

Kegagalan di semester ini tidak boleh terulang lagi di semester berikutnya. Iya, semester akhir! Selamat datang semester akhir. Dan selamat tinggal semester tujuh :) Perjuangan di dunia kampus sudah ku awali sejak Maret 2011 lalu, mungkin orang mengatakan bahwa aku lulus telat dari yang lain. Gpp. Karena bagi ku setiap diri kita memiliki jalan hidup masing-masing. Toh, kesuksesan dunia bukan tolak ukur seseorang itu bahagia di akhirat! Karena sejatinya kesuksesan baru akan kita ketahui kalau kita bisa berbahagia di akhirat, bukannya sengsara. *noted Baiklah, diluar itu semua memang kuliah ku selesai tidak dalam waktu normal seperti orang-orang. Mungkin awal 2011 sampai akhir desember bukanlah waktu yang sedikit. Setidaknya, hal yang membuat ku percaya diri adalah apa yang aku kerjakan dimasa kuliah memang murni hasil perjuangan ku sendiri. Ga nyontek sama sekali dong :p Jadi, berapapun IP nya, yaa itu lah hasil perjuangan ku. Dan perlu dicatat lagi ya Intan, bahwa penilaian ...

Aku dan Kuliah Kelas Karyawan

Tentang kuliah kelas karyawan khususnya, izinkan saya menulis tentang pengalaman saya saat ini. Saya Intan Wahyuni, seorang wanita berusia 20th, bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi, dan juga menjadi mahasiswi (kelas karyawan) di salah satu universitas swasta di jakarta. That's all... Waktu awal kuliah, seneng, seneng banget rasanya bisa kuliah. Belajar lagi, ketemu temen-temen di kampus. Meski harus lagi-lagi merasakan jadi yang sedikit (efek kuliah ambil jurusan teknik elektro, jadi sekelas cuma bertiga mahasiswinya). Ahh, tapi bahagia banget deh, bisa kuliah dengan biaya sendiri. Setelah nganggur satu semester setelah lulus SMK. Karena saat itu masih menunggu kejelasan pekerjaan, dan setelah dapat posisi save, baru deh daftar kuliah.   masih keliatan bahagia di kampus waktu awal-awal kuliah Yang saat itu saya rasakan adalah bahagia, bisa belajar lagi. Setelah senin-jumat harus merasakan penat nya karena kerjaan kantor. Sabtu-minggu dapat hiburan, kuliah,...