Langsung ke konten utama

Telecommunication I’m In Love















Dulu, dulu yah dulu waktu jaman masih remaja, kira-kira waktu masa SMP kebawah, jaman dimana saya belum mengerti apa itu telekomunikasi sebenarnya. Tau nya HP bisa untuk telpon orang dengan jarak jauh, bisa sms juga. Ga ngerti, kok bisa yah jauh tapi tetep terhubung, ini nyambungnya pake apa yah. Halaah, pertanyaan yang ga penting untuk dicari tau jawaban nya. Yahh, kira-kira seperti itu buat orang yang masih awam dengan dunia telekomunikasi (maksudnya saya dijaman SMP kebawah).

Kelas 3 SMP, ini nih masa-masa bingung (kalo ABG jaman sekarang bilang nya GALAU). Galau kenapa toh tan? Udah masuk SMK Telkom aja, kan sekolahnya bagus, disana tempat anak-anak pintar, udah gitu nanti lulus gampang cari kerja. Yahh, gitu deh iming2 orang tua, tetangga, dan saudara-saudara yang ngedorong untuk masuk SMK tersebut. Hadeuuh, telkom apa sih? Perusahaan telpon kan? Terus nanti belajar nya apa? Kerja nya ngapain? Lhaah, tapi kan temen-temen banyakan yang masuk ke SMA, terus nanti disana ga ada temen dong? #gitu deh kira-kira ke galau-an hati, yang awalnya sempet nolak untuk masuk SMK itu. Meski akhirnya, entah alasan apa yang tiba-tiba ngelurusin ini hati dan pikiran jadi interest untuk nyoba masuk SMK tsb.

Ok, daftar lah ke SMK Telkom Jakarta (tepatnya ada di jalan Daan Mogot KM. 11). Meski waktu daftar sempet salah masuk, orang mau daftar SMK kok malah masuk ke Akademik Telkom (untuk D3), mana udah sempet isi2 form lagi. Pas sadar ternyata salah tujuan, ibu-ibu pengurus pendaftaran komen ::pantes, masih kecil2 banget, mau daftar SMK toh ternyata::. Dalem hati cuma bisa bilang ::llohh, kok ga bilang dari tadi deh bu =_______=”::. Lanjut, ke SMK Telkom untuk daftar (kali ini bener tempatnya). Waktu itu hari jumat, dan pas mau daftar kakak2 SMK Telkom lagi pada mau pulang. Whaah, keren yah sekolahnya, gede, bagus, siswa-siswi disini juga, rapih, yang cowok lucu botak2, keliatan muka2 orang pinter (ungkapan hati pertama waktu dateng ke SMK Telkom). Daftar sendiri, ikut test pun sendiri. Berpikir, lolos ga yah nanti, orang-orang enak banget di anter orang tuanya untuk urus pendaftaran dll.

Weittssss, kepanjangan openingnya. Udah intinya saya ::LOLOS SELEKSI::. Alhamdulillah bisa sekolah di SMK Telkom. Waktu MOS aja masih ngerasa ga punya temen, Cuma bisa diem, dan ikutin semua acara. Orang-orang mah bisa langsung kenal akrab, ngobrol, tukeran no HP, sharing untuk bawaan MOS besok (sesuai instruksi yang aneh-aneh dari kk2 kelas). No problem, lanjut aja deh, udah terlanjur sekolah disini, ga boleh ngecewain orang tua. Kelas pertama adalah 1 Tel 1, kelompok MOS Pasopati, dan teman duduk semeja di kelas 1 namanya Ika (dan tak menyangka dia jadi orang terdekat ku sampai lulus SMK, dan 3 tahun duduk semeja dengan dia). Kelas 1 masih belum berasa, belum mudeng juga sama yang disebut telekomunikasi. Meski ada pelajaran SisTel (Sistem Telekomunikasi), dimana pelajaran ini mengenalkan kita pada telekomunikasi, dst. Tetep, kok masih kaya Cuma khayalan-khayalan aja yah sekolah disini. Ga ngerti sama yang di omongin dan di jelaskan, ok bisa di hafal materinya, tapi ternyata susah untuk difahami.

Cring..cring...cring... lanjut ke kelas 2. Meski masih belum nangkep dengan telekomunikasi dan apa itu transmisi telekomunikasi? (transmisi itu jurusan saya di SMK Telkom). Tapi hasil raport waktu itu ga jelek-jelek banget, alhamdulillah bisa masuk 10besar. Di kelas 2, lumayan lah, khayalan itu mulai keliatan bentuknya. Waktu praktek FO, waktu di terangin sama Bapak Subhanallah (namanya Pak Sukhendro, guru telekomunikasi, waktu itu tepatnya untuk pelajaran fiber optik), waktu mulai makin banyak pelajaran produktif tentang telekomunikasi. Ini awal-awal mulai tau, mulai faham, dan mulai jatuh cinta dengan dunia telekomunikasi.

Ditambah dengan penguat itu semua, sejak terbuka pikiran tentang telekomunikasi. Sejak tau dan faham tentang telekomunikasi. Tepatnya di kelas 3, waktu PKL di arnet Slipi bagian transmisi. Meski kerjaan disana ga banyak, tapi saya jadi tau, bagaimana sistem telekomunikasi itu. Perangkat-perangkatnya yang udah kaya lemari baju (malah lebih gede2). Ruangan perangkat yang dingin nya kaya kutub utara (kaya pernah ke kutub aja). Kabel optik yang subhanallah, segitu kecil diameternya tapi bisa menghantarkan bandwidth sampe Gigabitpersecon (Gbps) bahkan lebih. Waktu PKL belajar banyak tentang telekomunikasi, dan enaknya bisa langsung praktek, jadi ga lagi cuma khayalan. Ikut melakukan integrasi untuk aktivasi dan deaktivasi pelanggan. Ikut nanganin gangguan E1. Dll deh, pokoknya seru.

Ditambah sejak lulus sampai sekarang, alhamdulillah di kasih kesempatan Allah tetap berada dalam dunia telekomunikasi. Meski kerja cuma jadi admin, tepatnya technical support. Tapi yang nama nya SDH, UMUX, Metro-E, E1, LAN, VLAN, IP, Sycamore, BTS, Radio, Modem, Converter, dll jadi hal-hal yang harus ga asing di telinga saya. Konfigurasi jaringan, kapasitas, LOS, dll jadi hal-hal yang harus menghiasi pekerjaan saya. Xconnect di NMS, Loop untuk identifikasi gangguan, test link, dll. Pokoknya seru deh yang namanya telekomunikasi.

Oia, satu kesan tentang ruang perangkat-perangkat telekomunikasi. Ruangan yang dingin nya kaya kutub utara (ga tau sih iya atau ga, belum pernah soalnya). Ternyata dari dua operator yang pernah saya kunjungi ruang perangkatnya sama aja. Dari dinginnya, dari suasana nya, dari suara-suara gemuruh perangkat yang terdengar, dan dari bau khas nya pun sama. Waktu beberapa hari yang lalu, diundang meeting terkait kapasitas suatu perangkat MUX ditempat saya bekerja. Ehh, di ajak sama pemimpin meeting untuk melihat langsung kondisi perangkat. Maksudnya mau liat masih ada slot kosong untuk penambahan card atau tidak. Yhaah, gitu deh, paling seneng kalo bisa ke ruang perangkat lagi ^_^

And now i know, i’m falling in love, telecommunication i’m in love. Sejak saat itu dan sampai sekarang, sampai berikutnya. Sampai cita-cita saya saat ini bisa dapat gelar S2 dibidang telekomunikasi dengan beasiswa ke EROPA ^_^. Sampai kelak jadi master telekomunikasi. Sampai kelak bisa jadi dosen untuk bidang telekomunikasi. Aamiin. Namanya juga cita-cita, yah harus tinggi dong ;))

-Int-

Komentar

  1. waduh, keren kak ceritanya. coret coret di mbah google malah nyasar kesini. beruntungnya saya,,,, saya juga anak telkom kak, pengen cari tau tentang sistem telekomunikasi juga, boleh tanya tanya kan?

    BalasHapus
  2. boleh, boleh. klo bisa bantu jawab, ku coba jawab. klo sama2 blm tau kita sama2 belajar. smk telkom mana dek? aku smk telkom jakarta, transmisi angkatan 16. #salam kenal :)

    BalasHapus
  3. wah subhannallah .. carita nya bagus bgt kak :)
    senang nya sudah menemukan yang kk cintai >.<

    BalasHapus
  4. @intan, ,makasih kak. salam kenal juga. saya smk telkom jakarta juga Akses angkatan 19

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bekerja untuk Allah

"Dan katakanlah, 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.' ''(Q. S At-Taubah: 105)  Mari menyelami makna dari ayat Q. S At-Taubah: 105 ini. Menarik sekali, ayat ini menegur kita! Mengingatkan bahwasannya semua amalan memang seharusnya diniatkan karena Allah. Dan ayat tersebut bisa jadi tamparan keras untuk kita yang masih sering mengeluh dalam bekerja (termasuk saya pribadi). Hhehee.. Kenapa Masih Mengeluh Dalam Bekerja? Mungkin karena masih ada yang salah dalam niat kita, coba check kembali. Sudahkah niat kita bekerja karena Allah SWT? Ahh, bibir mungkin mampu berkata pada seluruh makhluk, "sudah, niat saya bekerja sudah karena Allah, insyaAllah" . Tapiii?? Kok hati masih sering menggerutu, protes kesana kemari karena banyaknya kerjaan y...

Semester Akhir

Kegagalan di semester ini tidak boleh terulang lagi di semester berikutnya. Iya, semester akhir! Selamat datang semester akhir. Dan selamat tinggal semester tujuh :) Perjuangan di dunia kampus sudah ku awali sejak Maret 2011 lalu, mungkin orang mengatakan bahwa aku lulus telat dari yang lain. Gpp. Karena bagi ku setiap diri kita memiliki jalan hidup masing-masing. Toh, kesuksesan dunia bukan tolak ukur seseorang itu bahagia di akhirat! Karena sejatinya kesuksesan baru akan kita ketahui kalau kita bisa berbahagia di akhirat, bukannya sengsara. *noted Baiklah, diluar itu semua memang kuliah ku selesai tidak dalam waktu normal seperti orang-orang. Mungkin awal 2011 sampai akhir desember bukanlah waktu yang sedikit. Setidaknya, hal yang membuat ku percaya diri adalah apa yang aku kerjakan dimasa kuliah memang murni hasil perjuangan ku sendiri. Ga nyontek sama sekali dong :p Jadi, berapapun IP nya, yaa itu lah hasil perjuangan ku. Dan perlu dicatat lagi ya Intan, bahwa penilaian ...

Aku dan Kuliah Kelas Karyawan

Tentang kuliah kelas karyawan khususnya, izinkan saya menulis tentang pengalaman saya saat ini. Saya Intan Wahyuni, seorang wanita berusia 20th, bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi, dan juga menjadi mahasiswi (kelas karyawan) di salah satu universitas swasta di jakarta. That's all... Waktu awal kuliah, seneng, seneng banget rasanya bisa kuliah. Belajar lagi, ketemu temen-temen di kampus. Meski harus lagi-lagi merasakan jadi yang sedikit (efek kuliah ambil jurusan teknik elektro, jadi sekelas cuma bertiga mahasiswinya). Ahh, tapi bahagia banget deh, bisa kuliah dengan biaya sendiri. Setelah nganggur satu semester setelah lulus SMK. Karena saat itu masih menunggu kejelasan pekerjaan, dan setelah dapat posisi save, baru deh daftar kuliah.   masih keliatan bahagia di kampus waktu awal-awal kuliah Yang saat itu saya rasakan adalah bahagia, bisa belajar lagi. Setelah senin-jumat harus merasakan penat nya karena kerjaan kantor. Sabtu-minggu dapat hiburan, kuliah,...